ACARA 2 KPKT MENGENAL PUPUK

Pada hari Selasa, 6 Oktober 2020 di Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, telah dilakukan praktikum acara 2 mengenal pupuk dengan menggunakan metode wawancara langsung pada petani. Pada acara ini saya mewawancarai salah satu petani cabai (Capsicum annum L.) bernama Pak Yadi. Alat yang saya gunakan dalam metode wawancara ini ialah handpone sebagai perekam dan dokumentasi, dan alat tulis untuk mencatat hasil wawancara.

 

Pak Yadi merupakan petani cabai dengan varietas Gada MK. Pak Yadi mengungkapkan cabai memiliki masa tanam selama 3 bulan. Lahan yang digunakan budidaya tanaman cabai ini memiliki luas kurang lebih 1.500 m². Budidaya cabai kurang diminati oleh petani di daerah tersebut karena memiliki masa tanam yang cukup lama. Maka dari itu Pak Yadi juga memilih pupuk yang tepat untuk tanaman cabainya agar tingkat produktivitas tanaman maupun tanahnya tinggi. Terdapat 3 pupuk yang yang digunakan oleh Pak Yadi yaitu pupuk NPK mutiara, pupuk MKP, dan pupuk KNO3.

 

          Pemupukan menjadi salah satu kunci keberhasilan produksi cabai karena pemupukan yang efektif akan memberikan pertumbuhan yang optimal bagi tanaman dan meningkatkan produktivitas tanaman secara signifikan. Unsur hara N, P, dan K adalah beberapa unsur yang sangat dibutuhkan bagi cabai karena unsur hara dalam tanah tidak cukup untuk menunjang pertumbuhan tanaman cabai (Purwanto, 2020). Pemupukan dapat meningkatkan efisiensi dan memperoleh kualitas produk yang lebih baik dalam kegiatan pertanian (Savci, 2012). Cabai merupakan salah satu jenis sayuran yang mengandung senyawa alkaloid seperti capsaisin. Capsaicin dapat ditingkatkan dengan penggunaan pupuk N, di mana peningkatan dosis pupuk N ini akan memberikan peningkatan pada kandungan total alkaloid (Ali, 2015).

           

Pak Yadi melakukan pemupukan selang seling dengan jarak waktu tiga hari sekali. Tahap pertama yaitu 3 hst atau pemupukan dasar menggunakan pupuk NPK mutiara, biasanya pupuk NPK ditambahkan oleh petani pada persemaian cabai untuk mendapat bibit cabai yang berkualitas, hal tersebut karena nitrogen dibutuhkan dalam jumlah relating besar pada tahap pertumbuhan (Venita, dkk, 2007, cit, Wulandari dkk., 2018). Selang tiga hari selanjutnya yaitu digunakan pupuk MKP, komposisi P dan K yang tinggi akan membuat kualitas buah menjadi padat dan tahan simpan, dapat mencegah kerontokan bunga dan buah, serta dapat membantu pembentukan bunga dan buah lebih baik (Aminuddin, 2017). Pupuk MKP juga dapat mempercepat pertumbuhan tanaman muda yang menguntungkan bagi cabai, serta konsentrasi pupuk yang tepat akan memberikan pertumbuhan tanaman yang lebih baik. Terakhir digunakan pupuk KNO3, di mana pemupukan susulan dapat menggunakan pupuk NPK 16-16-16 yang dicampur dengan KNO3 dengan perbandingan 5:1 dan cara pemberiannya yaitu dengan sistem kocor (Widodo, 2006). Rata-rata pemupukan dilakukan 10x hingga panen, hal tersebut karena durasi panen yang lama. Ketiga pupuk tersebut dipilih karena baik untuk pertumbuhan tanaman cabai, perbedaan diantara ketiga pupuk tersebut terdapat pada kandungannya.

 

Cara pengaplikasian pupuk yang dilakukan oleh Pak Yadi yaitu dilakukan dengan cara petani mengolah tanah terlebih dahulu. Pada tahap pertama pupuk dengan dosis awal 5% dicampur air, diaduk, lalu selanjutnya ditaruh ke tanah tanaman cabai. Pada pemupukan selanjutnya dosis ditambah menjadi 10% begitu seterusnya, hal tersebut dikarenakan batang tanaman sudah mulai kokoh. Di bawah ini merupakan beberapa foto dokumentasi saya saat di lahan cabai dengan Pak Yadi.


                                            Foto 1. Foto bersama Pak Dedi

                                            Foto 2. Tanaman Cabai Gada MK.

                                            Foto 3. Lahan Tanaman Cabai Gada MK



 

Daftar Pustaka

Ali, M. (2015). Pengaruh dosis pemupukan NPK terhadap produksi dan kandungan capsaicin pada buah tanaman cabe rawit (Capsicum frutescens L.). Jurnal Agrosains: Karya Kreatif Dan Inovatif, 2(2), 171-178.

Aminuddin, M. (2017). Respon Pemberian Pupuk MKP dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Cabai Rawit (Capsicum frustescens L.). AGRORADIX : Jurnal Ilmu Pertanian, 1(1), 44-59.

Purwanto, D. (2020). Pengaruh Pupuk Npk Mutiara Dan Pupuk Plant Catalyst Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Cabai Merah Keriting (Capsicum annuum L.) Varietas Lado F1. AGRIFOR19(1), 123-134.

Savci, S. (2012). An agricultural pollutant: chemical fertilizer. International Journal of Environmental Science and Development, 3(1), 77-80.

Widodo, W. D. 2006. Memperpanjang Umur Produktif Cabai (60 kali Petik). Penebar Swadaya Grup.

Wulandari, A., K. Hendarto., T. D. Andalasari., S. Widagdo. 2018. Pengaruh dosis pupuk NPK dan aplikasi pupuk daun terhadap pertumbuhan bibit cabai keriting (Capsicum annum L.). Jurnal Agrotek Tropika, 6 (1): 8-14. 

Komentar

Postingan Populer